welcome

Kamis, 23 Desember 2010

TUGAS ANALISIS PUISI
DENGAN
STRATA NORMA ROMAN INGARDEN



Oleh:
Puji Lestari      2111409013




PRODI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
1.      Chairil Anwar
ISA
Itu tubuh
Mengucur darah
Mengucur darah
Rubuh
Patah
Mendampar Tanya: aku salah?
Kulihat tubuh mengucur darah
Aku berkaca dalam darah
Terbayang terang di mata massa
Bertukar rupa ini segera
Mengatup luka
Aku bersuka
Itu tubuh
Mengucur darah
Mengucur darah
(1959:14)
analisisnya:
a.       lapis bunyi ( sound stratum)
Dalam puisi ISA ini, terdapat lapis bunyi di dalam setiap kata yang membangun puisi tersebut. misalkan saja dalam :
Itu tubuh
Mengucur darah
Mengucur darah
Rubuh
Patah
Mendampar Tanya: aku salah?
Kulihat tubuh mengucur darah
Aku berkaca dalam darah
ini menunjukkan bahwa ada asonansi h. kemudian dalam sajak selanjutnya ada asonansi a. ditunjukkan dalam empat baris berikutnya:
Terbayang terang di mata massa
Bertukar rupa ini segera
Mengatup luka
Aku bersuka
b.      lapis arti (unit of meaning)
lapis arti ini lebih menekankan kepada arti dari setiap kata-kata yang dipakai.

Itu tubuh à disana ada sesosok tubuh yang utuh,terdiri dari kepala, tangan, kaki, dan badan.
Mengucur darahà tubuh yang utuh itu mengucurkan atau mengeluarkan darah
Mengucur darah
Rubuhà setelah tubuh utuh tersebut mengeluarkan darah, tubuh itu rubuh= jatuh.
Patahàtubuh yang telah rubuh itu menjadi patah
Mendampar Tanya: aku salah? à si Aku bertanya-tanya apa dia salah
Kulihat tubuh mengucur darahà si aku melihat tubuh it uterus mengeluarkan darah
Aku berkaca dalam darahà si aku melihat dirinya sendiri di dalam genangan darah yang mengucur
Terbayang terang di mata massaà si aku membayangkan kejadian sebelum terjadi pembunuhan
Bertukar rupa ini segeraà si aku merubah wajahnya atau ekspresinya dengan cepat
Mengatup lukaàkemudian  si aku menutup luka
Aku bersukaà si aku gembira
Itu tubuhà tubuh itu
Mengucur darahà mengeluarkan darah
Mengucur darah
c.       lapis ketiga
·         obyek-obyek yang dikemukakan: tubuh itu, darah yang mengucur, tubuh yang rubuh dan patah.
·         pelaku atau tokoh: si aku
·         latar suasana: mencekam, tragis
·         dunia pengarang= ceritanyaà  si aku melihat sesosok tubuh yang terluka, mengeluarkan darah. tubuh itu rubuh dan patah.  tubuh itu ialah hasil dari penyiksaaan massa yang tak mengenal belas kasihan. si aku menutup luka tersebut.namun si aku merasa senang, karena ia akhirnya tahu, bahwa tubuh itu menebus segala dosa-dosanya.
d.      lapis Dunia
dipandang dari sudut pandang  si aku, Isa disini dianggap sebagai pahlawan atau orang yang dianggap paling berjasa. karena dia rela berkorban diri untuk orang lain.
e.       lapis metafisis
sajak ini merupakan cerita tragis dari seorang Isa yang mengorbankan dirinya untuk orang lain, karena pengorbanan nya itulah, Isa dianggap suci oleh kaum Nasrani.

2.       Sutardji Colzum Bahri
O
DUKAKU DUKAKAU DUKARISAU DUKAKALIAN DUKANGIAU
RESAHKU RESAHKAU RESAHRISAU RESAHBALAU RESAHKALIAN
RAGUKU RAGUKAU RAGUGURU RAGUTAHU RAGUKALIAN
MAUKU MAUKAU MAUTAHU MAUSAMPAI MAUKALIAN MAUKENAL MAUGAPAI
SIASIAKU SIASIAKAU SIASIASIA SIA SIABALAU SIARISAU SIAKALIAN SIASIASIA
WASWASKU WASWASKAUWASWASKALIAN WASWASWASWASWASWASWASWAS
DUHAIKU DUHAIKAU DUHAIRINDU DUHAINGILU DUHAIKALIAN DUHAISANGSAI
OKU OKAU OKOSONG ORINDU OKALIAN OBOLONG ORISAU OKAU O…
(h.32)
analisisnya:
a.       lapis bunyi:
DUKAKU DUKAKAU DUKARISAU DUKAKALIAN DUKANGIAU
RESAHKU RESAHKAU RESAHRISAU RESAHBALAU RESAHKALIAN
RAGUKU RAGUKAU RAGUGURU RAGUTAHU RAGUKALIAN
MAUKU MAUKAU MAUTAHU MAUSAMPAI MAUKALIAN MAUKENAL MAUGAPAI
SIASIAKU SIASIAKAU SIASIASIA SIASIABALAU SIARISAU SIAKALIAN SIASIASIA
WASWASKU WASWASKAUWASWASKALIAN WASWASWASWASWASWASWASWAS
DUHAIKU DUHAIKAU DUHAIRINDU DUHAINGILU DUHAIKALIAN DUHAISANGSAI
OKU OKAU OKOSONG ORINDU OKALIAN OBOLONG ORISAU OKAU O
Semua yang bertulis tebal tersebut merupakan lapis bunyi yang ada di dalam puisi O dari Sutardji Colzum Bahri. 
b.      lapis arti ( units of meaning)
DUKAKU DUKAKAU DUKARISAU DUKAKALIAN DUKANGIAU = dukaku (si aku), dukamu duka karena risau, duka kalian merupakan duka ngiau.
RESAHKU RESAHKAU RESAHRISAU RESAHBALAU RESAHKALIAN = resahku dan resahmu merupakan resah karena risau, dan resah karena kekacauan merupakan resah kalian.
RAGUKU RAGUKAU RAGUGURU RAGUTAHU RAGUKALIAN = raguku dan ragumu ialah ragu seorang yang telah mengetahui segalanya (guru) dan ragu kalian adalah ragu atau keinginan untuk mencari tahu.
MAUKU MAUKAU MAUTAHU MAUSAMPAI MAUKALIAN MAUKENAL MAUGAPAI = inginku dan inginmu ialah mencari tahu dan mencari jalan menuju kebaikan. ingin kalian ialah ingin mengenal dan ingin mnggapai apa itu kebaikan.
SIASIAKU SIASIAKAU SIASIASIA SIA SIABALAU SIARISAU SIAKALIAN SIASIASIA = sia-siaku dan sia-siamu merupakan sia-sia dari usaha kita mencari kebaikan.  kekacauan dan kerisauan ialah hasil dari usaha kalian yang sia-sia.
WASWASKU WASWASKAU WASWASKALIAN WASWASWASWASWASWASWASWAS = kini perasaan cemaslah yang hadir ketika semua usaha kita sia-sia
DUHAIKU DUHAIKAU DUHAIRINDU DUHAINGILU DUHAIKALIAN DUHAISANGSAI = duhai aku dan kamu yang hanya bisa merasakan kesedihan(pilu), duhai kalian merasakan sangsai
OKU OKAU OKOSONG ORINDU OKALIAN OBOLONG ORISAU OKAU O… = aku, kamu mengalami kekosongan karena rindu, dan kalian juga mengalami kekosongan karena risau.
c.       lapis ketiga
·         obyek-obyek yang dikemukakan: duka, resah,ragu, mau(keinginan),dan kecemasan.
·         pelaku atau tokoh: aku, kamu, kalian
·         dunia pengarang:
duka, keresahan,kecemasan datang bila kita hendak menggapai sesuatu yang baik atau kebaikan. dukaku (si aku), dukamu duka karena risau, duka kalian merupakan duka ngiau. resahku dan resahmu merupakan resah karena risau, dan resah karena kekacauan merupakan resah kalian.raguku dan ragumu ialah ragu seorang yang telah mengetahui segalanya (guru) dan ragu kalian adalah ragu atau keinginan untuk mencari tahu.inginku dan inginmu ialah mencari tahu dan mencari jalan menuju kebaikan. ingin kalian ialah ingin mengenal dan ingin mnggapai apa itu kebaikan.sia-siaku dan sia-siamu merupakan sia-sia dari usaha kita mencari kebaikan.  kekacauan dan kerisauan ialah hasil dari usaha kalian yang sia-sia.kini perasaan cemaslah yang hadir ketika semua usaha kita sia-sia.duhai aku dan kamu yang hanya bisa merasakan kesedihan(pilu), duhai kalian merasakan sangsai. aku, kamu mengalami kekosongan karena rindu, dan kalian juga mengalami kekosongan karena risau.
d.      lapis keempat/ lapis dunia
dipandang dari sudut tertentu, antara aku dan kamu mengalami hal yang sama, sedangkan kau(engkau ) yang ditunjuk dalam puisi itu mengalami kejadian yang berbeda dari aku dan kamu. dimana kedudukan si aku dan kamu lebih tinggi dari kedudukan kalian.
e.       lapis kelima/metafisis
puisi ini merupakan penggambaran tingkat kedudukan antara aku dan kamu (kita) dengan kalian. dimana keduanya berbeda dalam mencapai suatu kebaikan.


3.      Taufik Ismail
KARANGAN BUNGA
tiga anak kecil
dalam langkah malu-malu
datang ke Salemba
sore itu
“ini dari kami bertiga
pita hitam pada karangan bunga
sebab kami ikut berduka
bagi kakak yang ditembak mati siang tadi”
(TIRANI –TAUFIQ  ISMAIL)
a.       Lapis bunyi:

tiga anak kecil
dalam langkah malu-malu
datang ke Salembaàterdapat asonansi a
sore itu
ini dari kami bertiga
pita hitam pada karangan bunga à terdapat asonansi a
sebab kami ikut berdukaà terdapat asonansi a
bagi kakak yang ditembak mati siang tadi à terdapat asonansi ak dan i
b.      lapis arti :
di dalam puisi tersebut, dijelaskan ada tiga orang anak kecil yang berjalan secara malu-malu datang ke Salemba pada waktu sore hari. ketiga anak itu memberikan sebuah karangan bunga yang diikat dengan pita hitam yang berarti mereka merasa ikut berduka karena ada orang yang ditembak mati pada siang tadi.
c.       lapis ketiga:
·         obyek-obyek yang dikemukakan: tiga anak kecil, orang yang ditembak mati, karangan bunga dan pita hitam.
·         pelaku atu tokoh : tiga anak kecil
·         latar waktu: sore hari
·         latar tempat: pemakaman
·         dunia pengarang:
Ada tiga orang anak kecil yang berjalan secara malu-malu datang ke Salemba pada waktu sore hari. ketiga anak itu memberikan sebuah karangan bunga yang diikat dengan pita hitam yang berarti mereka merasa ikut berduka karena ada orang yang ditembak mati pada siang tadi.
d.      lapis keempat/dunia
tiga anak kecil itu merupakan penggambaran dari rakyat kecil yang ikut berduka cita. rakyat kecil tersebut berjalan dengan langkah malu-malu, ini mempunyai arti bahwa rakyat kecil itu tidak bisa dengan lancang atau gegabah dalam bertindak. pita hitam dapat diartikan sebagai tanda atau simbol dari duka cita.
e.       lapis kelima/metafisis
puisi ini menceritakan bagaimana kita sebagai orang atau rakyat yang ikut berduka cita atas ditembak matinya orang/ rakyat kecil. 

Senin, 06 Desember 2010

kepewaraan

NASKAH ACARA KHITANAN
NAMA            : PUJI LESTARI                                           
NIM                : 2111409013
PRODI            : SASTRA INDONESIA

BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
BAPAK-IBU, SANAK SAUDARA, DAN TAMU UNDANGAN YANG KAMI HORMATI
SAYA PANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT YANG TELAH MEMBERI RAHMAT DAN KARUNIA-NYA. HANYA DENGAN RAHMAT DAN KARUNIA-NYA LAH KITA SEMUA DAPAT BERTEMU DAN BERKUMPUL DISINI.
SAYA, ATAS NAMA KELUARGA BAPAK BAMBANG SASTROATMOJO MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG KEPADA SEMUA TAMU UNDANGAN YANG HADIR. SELANJUTNYA KAMI PERSILAKAN MENIKMATI ACARA INI HINGGA AKHIR NANTI.
SEBELUM ACARA DIMULAI, PERKENANKANLAH SAYA UNTUK MEMBACAKAN MATA ACARA PADA ACARA KHITANAN ANANDA BAGUS SASTROATMOJO DI PAGI HARI INI.
ACARA YANG PERTAMA, PEMBUKAAN,
YANG DIRANGKAI DENGAN PEMBACAAN KALLAMULLAH, KITAB SUCI ALQUR’AN,
ACARA BERIKUTNYA, SAMBUTAN DARI KELUARGA,
DILANJUTKAN DENGAN ACARA INTI, YAITU PROSESI KHITANAN ANANDA BAGUS SASTROATMOJO
DIRANGKAI DENGAN SABDA TAMA DARI AYAHANDA
YANG DIIKUTI DOA
DAN ACARA TERAKHIR PENUTUPAN.
PARA HADIRIN YANG SAYA HORMATI, DEMIKIANLAH ACARA YANG AKAN KITA LALUI. SEMOGA BERJALAN DENGAN LANCAR.
SEBAGAI PEMBUKA ACARA, MARI KITA MEMBACA BASMALAH, BERDOA MEMOHON KEPADA ALLAH SEMOGA ACARA KITA PAGI HARI INI DAPAT BERJALAN LANCAR DAN KHITMAD.
BISMILLAHIR RAHMANHIR RAHIIM
TERIMAKASIH.
SELANJUTNYA UNTUK MENGAWALI ACARA INI DENGAN KHUSYUK DAN TAWADU’, MARI KITA RENUNGKAN FIRMAN-FIRMAN ALLAH DALAM SURAT LUQMAN YANG AKAN DIKUMANDANGKAN OLEH ANANDA SADAM HUSSEIN. ANANDA KAMI PERSILAKAN.
SADAKAULA HUL’AZIM. MAHA BESAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA.
BAPAK, IBU DAN TAMU UNDANGAN YANG KAMI MULIAKAN, MANAKALA MENYIMAK KUMANDANG KALAM ILAHI, HATI TERASA SEJUK, JIWA TERBUJUK UNTUK SENANTIASA MENJAUH DARI KENISTAAN DAN KEGALAUAN. SEMOGA BAIK BAGI YANG MEMBACA DAN BAIK PULA BAGI KITA YANG MENDENGARKAN, KHUSUSNYA ANANDA BAGUS SASTROATMOJO AGAR SELALU MENDAPAT LIMPAHAN RAHMAT DAN TUNTUNAN DARI ALLAH SWT.
BAPAK, IBU DAN TAMU UNDANGAN YANG KAMI HORMATI SELANJUTNYA MARILAH KITA SIMAK SEKAPUR SIRIH SAMBUTAN HATI YANG TULUS DAN IKHLAS DARI KELUARGA YANG AKAN DIWAKILI PAMAN DARI ANANDA.
UNTUK ITU YANG TERHORMAT BAPAK LANGGENG SUBAGYO KAMI PERSILAKAN.
BAPAK, IBU DAN TAMU UNDANGAN DEMIKIAN SAMBUTAN DARI KELUARGA BESAR ANANDA BAGUS SASTROATMOJO.
TERIMA KASIH BAPAK LANGGENG SUBAGYO YANG TELAH MENYAMPAIKAN SEKAPUR SIRIH UNGKAPAN TULUS DAN IKHLAS DARI KELUARGA BESAR.
ACARA BERIKUTNYA ADALAH ACARA YANG KITA NANTI-NANTI BERSAMA YAITU PROSESI KHITANAN ANANDA BAGUS SASTROATMOJO. ANANDA BAGUS KAMI PERSILAKAN MEMASUKI RUANGAN.
DAN KEPADA BAPAK,IBU, TAMU UNDANGAN YANG DATANG, KAMI MINTA DOA. SEMOGA PROSESI KHITANAN ANANDA BAGUS SASTROATMOJO BERJALAN LANCAR TANPA ARAL SUATU APAPUN.
TELAH SELESAI PAGAS ANANDA TERKASIH BAGUS DENGAN SELAMAT DAN LANCAR BERKAT DOA TAMU UNDANGAN SEMUA. KARENA ITU MARI KITA MENGUCAPKAN SYUKUR ALHAMDULILAH KEHADIRAT ALLAH SWT.
ACARA SELANJUTNYA ADALAH SABDA TAMA YANG AKAN DIBERIKAN OLEH AYAHANDA DARI ANANDA TERKASIH, BAPAK BAMBANG SASTROATMOJO, KAMI PERSILAKAN.
DEMIKIAN SABDA TAMA DARI AYAHANDA, SEBAGAI BEKAL ANANDA BAGUS SASTROATMOJO NANTINYA DALAM MENGINJAKAN KAKINYA KE DUNIA KEDEWASAAN.
BAPAK IBU, TAMU UNDANGAN, UNTUK MENGHANTAR PERJALANAN AGAR ANANDA TERKASIH DAPAT MENJADI PEMUDA HARAPAN KELUARGA, AGAMA, DAN BANGSANYA SERTA ANANDA TIDAK SALAH MEMILIH JALAN HIDUPNYA.
UNTUK ITU KITA IRINGI DENGAN DOA YANG AKAN DIPANDU OLEH BAPAK ABDUL AZIZ. BAPAK ABDUL AZIZ DIPERSILAKAN.
BAPAK IBU HADIRIN YANG KAMI HORMATI,
JADIKANLAH DOA YANG TADI KITA  PANJATKAN HARI INI, AGAR KITA SEMUA BERHATI-HATI DALAM BERTINDAK TUTUR SEBAGAI ORANG DEWASA.
DEMIKIANLAH RANGKAIAN ACARA YANG DAPAT KAMI PERSEMBAHKAN PADA HARI INI.
SEMOGA APA YANG DITAMPILKAN SEMUANYA BERKENAN.
BAPAK IBU HADIRIN YANG KAMI HORMATI, SEBELUM KITA MELANJUTKAN KEDUA BELAH TANGAN KITA MEMBERI UCAPAN SELAMAT KEPADA ANANDA TERKASIH, KAMI MOHON KESEDIAAN BAPAK, IBU UNTUK BERADA DI TEMPAT DUDUK SEKITAR BEBERAPA MENIT LAGI KARENA ADA KEINGINAN DARI ANANDA UNTUK MENGADAKAN FOTO BERSAMA KELUARGA.
UNTUK FTO BERSAMA INI KAMI PERSILAKAN KEPADA ANANDA TERKASIH UNTUK BERSIAP-SIAP BESERTA KELUARGA.
DAN SETELAH FOTO KENANGAN INI , KAMI MOHON BAPAK, IBU UNTUK BERSAMA-SAMA BERSEDIA MENUJU MEJA HIDANGAN YANG SUDAH DISIAPKAN PADA POSISI SAYAP KANAN DAN KIRI TEMPAT AULA YANG KITA TEMPATI INI.
KAMI PERSILAKAN AYAH BUNDA DARI ANANDA BAGUS SASTROATMOJO BERDIRI BERSIAP-SIAP
UNTUK KESEMPATAN YANG PERTAMA KAMI MOHON KESEDIAAN BAPAK BAMBANG BESERTA IBU BERDAMPINGAN MENGAPIT ANANDA.
KEMUDIAN SAYA PERSILAKAN KAKEK, NENEK BESERTA KELUARGA BESAR UNTUK BERFOTO BERSAMA ANANDA.
ACARA FOTO BERSAMA TELAH SELESAI, KAMI PERSILAKAN BAPAK IBU TAMU UNDANGAN MENUJU MEJA HIDANGAN.
KAMI UCAPKAN SELAMAT KEPADA ANANDA BAGUS SASTROATMOJO BESERTA AYAH DAN BUNDA. KAMI AKHIRI DENGAN UCAPAN
WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Minggu, 05 Desember 2010

KAITAN ALIRAN ROMANTISME DENGAN KARYA SASTRA


TUGAS ESTETIKA
KAITAN ALIRAN ROMANTISME DENGAN KARYA SASTRA


Oleh:


1.      Novi Fransiska                  2111409001
2.      Puji Lestari                        2111409013
3.      Nurul Hasanah                  2111409022
4.      Febri Nur Indah Sari         2111409024

















PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
1.ALIRAN ROMANTISME

Romantisme adalah aliran dalam karya sastra yang mengutamakan perasaan. Romantisme ini timbul sebagai reaksi terhadap rasionalisme yang menganggap segala rahasia alam bisa diselidiki dan diterangkan oleh akal manusia.

Romantisme dianggap sebagai aliran yang lebih mementingkan penggunaan bahasa yang indah, mengawang ke alam mimpi. Pengalaman romantisme adalah pengalaman yang hanya terjadi dalam angan-angan, seperti lamunan muda-mudi dengan kekasihnya.
Aliran romantisme ini menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan
pemikiran pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan
perasaannya. Untuk mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan bentuk
pengungkapan yang seindah-indahnya dan sesempurna-sempurnanya. Aliran romantisme
biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah cinta memang membangkitkan
emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah selamanya benar.
Aliran romantic mengutamakan rasa, sebagai lawan aliran realisme. Pengarang romantis mengawang kealam khayal, lukisannya indah membawa pembaca kealam mimpi. Yang dilukiskannya mungkin saja terjadi, tetapi semua dilukiskan dengan mengutamakan keharuan rasa para pembaca. Bila seseorang berada dalam keadaan gembira, maka suasana sekitarnya harus pula memperlihatkan suasana yang serba gembira, hidup, berseri-seri. Demikian juga sebaliknya. Kata-katanya pilihan dengan perbandingan-perbandingan yang muluk-muluk.
Aliran romantic terbagi pula atas aktif romantic dan pasif romantic. Dinamakan aktif romantic apabila lukisannya menimbulkan semangat untuk berjuang, mendorong keinginan untk maju. Dinamakan pasif romantic, apabila lukisannya berkhayal-khayal, bersedih-sedih, melemahkan semangat perjuangan.
Intinya, romantisme adalah sebuah aliran seni yang menempatkan perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan. Dan karena cinta adalah bagian dari perasaan yang paling menarik, maka lambat laun istilah ini mengalami penyempitan makna. Sastra romantis pun diartikan sebagai genre sastra yang berisi kisah-kisah asmara yang indah dan penuh oleh kata-kata yang memabukkan perasaan,
sejarah romantisme, yakni sebuah gerakan di dunia seni yang berawal pada abad ke-19. Gerakan ini memfokuskan diri pada hal-hal yang berhubungan dengan emosi (perasaan) dan kebebasan berimajinasi. Di Eropa, gerakan ini dipelopori oleh sejumlah seniman, seperti William Blake, Lord Byron, Samuel Taylor Coleridge, John Keats, Percy Bysshe Shelley, dan William Wordsworth.

2. KAITAN KARYA SASTRA DENGAN ALIRAN ROMANTISME
Fatwa Cinta Kahlil Gibran
Hidup tanpa cinta
Laksana sebuah pohon tanpa bunga dan buah
Cinta tanpa keindahan
Laksana bunga tanpa keharuman dan
Laksana buah tanpa biji
Hidup, cinta, dan keindahan adalah tiga perkara dalam satu inti
Yang berdiri sendiri,
Mutlak dan tak bisa dipindahkan atau diubah
Impian dan cinta akan saling memberi satu dengan yang lain,
Serupa dengan apa yang dilakukan matahari
Ketika mendekati malam
Dan yang dilakukan bulan ketika mendekati pagi
Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab
Cinta anak keturunan kecocokan jiwa
Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tidak akan pernah tumbuh
Dalam hitungan tahun bahkan abad.
Analisisnya:
Di dalam fatwa cinta tersebut, Kahlil Gibran berusaha menggambarkan bagaimana bila rasa cinta itu tumbuh tanpa kita sadari. Dan rasa cinta itu adalah perasaan yang paling indah untuk menghiasi hidup kita. Dimana pembaca dibawa pengarang untuk membayangkan bagaimana deskripsi cinta menurut kejadian alam. Dalam fatwa cinta ini membuktikan bahwa cinta sangat penting dalam kehidupan. Tanpa cinta laksana pohon tanpa bunga dan buah. Dimana pohon bila tidak memiliki bunga dan buah merupakan pohon yang tidak sempurna. Maka cinta menurut definisi Kahlil Gibran berguna untuk menyempurnakan hidup. Aliran romantisme dalam puisi tersebut sangat terasa karena dari segi bahasa dan simbolisnya membuat perasaan kita menjadi senang dan mengerti apa arti cinta. Dalam hal ini cinta dalam aliran romantisme sangat dominan.
Aliran romantisme membawa pengarang ke dalam suasana romantisme yang menghasilkan karangan yang menggugah hasrat mengenai perasaan baik bagi pengarangnya maupun penikmatnya. Pengamatan dari sang pengarang yang ditumpahkan lewat bahasa yang tidak biasa  atau bukan bahasa sehari-hari. Aliran romantisme mempengaruhi sedikit banyak isi dan makna dari setiap karangan yang tercipta, baik secara keseluruhan atau dari inti-intinya saja. Makna yang terkandung menjadi bahan refleksi tersendiri yang dapat membuat pribadi menjadi lebih baik dari sebelumnya, terutama dalam hal perasaan yang halus. Persaan dan logika tidak jarang dapat sejalan meskipun saling melengkapi satu sama lain karena perasaan lahir dari hati nurani yang dimilki setiap insan pastinya.